1. Kuliah Karena Terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari
lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang
yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja
mereka lakukan . Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika
sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi
pengen cepat-cepat diwisuda. nah Jadi Kesimpulanya jangan Sia-sia kan
Kepercayaan Orang Tua Gan yang susah payah Membiayai Agan-agan buat
menjadi orang Sukses.
2. Terlanjur Salah Jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan
favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak
diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar
mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.Ini
Yang menurut Ane Kurang Baik , Lebih baik Nunggu 1 tahun kemudian untuk
mendaftar Jurusan yg diminati , dari selang 1 tahun bisa dimanfatkan
untuk Belajar Guna mempersiapkan SBMPTN gan.
3. Terlalu Menikmati Kebebasan Karena Jauh Dari Ortu
Anak Mami kalau ane sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah
lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang
kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran,
begadang tiap malam, nongkrong sana-sini , game online dan lain-lainnya.
dari Sikap yang kurang baik bisa mempengaruhi Pola pikir Seseorang
tersebut .Jadi Jangan Mengecewakan Ortu yang Jauh disana untuk menunggu
datangnya Seorang Anak yang Telah Berhasil Di Wisuda , jadi tidak
sia-sia Ortu membiayainya.
4. Sibuk Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan Ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ
mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi,
bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan
Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang,
tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan
prioritas lagi. jadi ane saranin silahkan ikut Organisasi , Tapi
Sewajarnya saja , karena Agan Kuliah bukan untuk Organisasi melainkan
Belajar dr Ilmu Dosen . Istilahnya Diimbangi saja lah.
5. Menekuni Hobi Secara Berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi
kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti
mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara
lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll. ini
yang sering Ane temuin Disaat Sela-sela Perkuliahan . Menurut Ane Kurang
Baik Buat melakukan Hal-hal yang Tidak Penting . Lebih Baik Juga pulang
Kerumah/Kos Buat Istirahat ( Ane Banget ).
6. Bisa Mendapatkan Uang Sendiri (Kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu
ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka
yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari
kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana
untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah
bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus? Makanya mereka
lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya. Padahal Tujuan Utamanya
Juga Kuliah ya Gan , Pasti Seorang Mahasiswa/i yg Mengisi Waktu Luangnya
dengan Bekerja akan Merasa Lelah dan Tidak Berkosentrasi Saat
Perkuliahan . Karena Dampak Bekerja dan akhirnya Kurang beristiraha.
7. Tidak Adanya Jaminan Kerja Setelah Lulus
Tak ada jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih
milih lama kuliah daripada lama nganggur . Prinsipnya : Rezeki itu sudah
ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat
apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang sudah sarjana
saja banyak yang nganggur kok. dari Persepsi Seorang Mahasiswa/i
tersebut Ane Sangat Tidak Setuju . itu sebabnya Mahasiswa/mahasiswi Kurang
Bersemangat Saat Perkuliahan . Seharusnya Dari Awal Sudah Ditanamkan
Prinsip-prinsip Yang Baik Agar Punya Tujuan yang Jelas.
Fakta-Fakta
Berbagai fakta ada disini
Wednesday 7 October 2015
Wednesday 30 September 2015
Ini dia 100 gitaris terbaik dunia Sepanjang Massa
Dunia musik
tentu tidak bisa dipisahkan dengan alat musik itu sendiri, dan salah
satu alat musik terpopuler adalah gitar. Orang yang bisa memainkan gitar
disebut gitaris. Peran seorang gitaris memang dirasa lebih krusial
dibandingkan dengan alat musik lainnya, seperti drummer, bassis atau
keyboardis karena gitar banyak dijadikan sebagai inti utama dari sebuah
musik. Sepanjang
sejarah, telah banyak bermunculan para gitaris hebat dengan skill gitar
yang luar biasa. Mereka-mereka ini memiliki kemampuan gitar hebat
sehingga sering disebut sebagai dewa gitar dunia.
Di era modern sekarang ini juga ada deretan beberapa gitaris hebat dari beberapa band-band rock terbaik dan terkenal seperti Synyster Gates (Avenged Sevenfold), Matt Bellamy (Muse), Wes Borland (Limp Bizkit), Michael Paget (Bullet for My Valentine) dan lain-lain. Namun jika membicarakan gitaris terbaik sejagat, rasanya nama-nama itu masih belum layak masuk karena masih banyak gitaris hebat di masa lalu. Lantas siapa sajakah the greatest guitarists of all time?
Di era modern sekarang ini juga ada deretan beberapa gitaris hebat dari beberapa band-band rock terbaik dan terkenal seperti Synyster Gates (Avenged Sevenfold), Matt Bellamy (Muse), Wes Borland (Limp Bizkit), Michael Paget (Bullet for My Valentine) dan lain-lain. Namun jika membicarakan gitaris terbaik sejagat, rasanya nama-nama itu masih belum layak masuk karena masih banyak gitaris hebat di masa lalu. Lantas siapa sajakah the greatest guitarists of all time?
Daftar 100 Gitaris Terbaik Dunia Sepanjang Masa :
1. Jimi Hendrix (in picture)
2. Eric Clapton
3. Jimmy Page
4. Keith Richards
5. Jeff Beck
6. BB King
7. Chuck Berry
8. Eddie Van Halen
9. Duane Allman
10. Pete Townshend
11. George Harrison
12. Albert King
13. Stevie Ray Vaughan
14. David Gilmour
15. Freddy King
16. Derek Trucks
17. Neil Young
18. Les Paul
19. James Burton
20. Carlos Santana
21. Chet Atkins
22. Frank Zappa
23. Buddy Guy
24. Angus Young
25. Tony Iommi
26. Brian May
27. Bo Diddley
28. Johnny Ramone
29. Scotty Moore
30. Elmore James
31. Ry Cooder
32. Billy Gibbons
33. Prince
34. Curtis Mayfield
35. John Lee Hooker
36. Randy Rhoads
37. Mick Taylor
38. The Edge
39. Steve Cropper
40. Tom Morello
41. Mick Ronson
42. Mike Bloomfield
43. Hubert Sumlin
44. Mark Knopfler
45. Link Wray
46. Jerry Garcia
47. Stephen Stills
48. Johnny Greenwood
49. Muddy Waters
50. Ritchie Blackmore
51. Johnny Marr
52. Clarence White
53. Otis Rush
54. Joe Walsh
55. John Lennon
56. Albert Collins
57. Rory Gallagher
58. Peter Green
59. Robbie RObertson
60. Ron Asheton
61. Dickey Betts
62. Robert Fripp
63. Johnny Winter
64. Duane Eddy
65. Slash
66. Leslie West
67. T-Bone Walker
68. John McLaughlin
69. Richard Thompson
70. Jack White
71. Robert Johnson
72. John Frusciante
73. Kurt Cobain
74. Dick Dale
75. Joni Mitchell
76. Robbie Krieger
77. Willie Nelson
78. John Fahey
79. Mike Campbell
80. Buddy Holly
81. Lou Reed
82. Nels Cline
83. Eddie Hazel
84. Joe Perry
85. Andy Summers
86. J. Mascis
87. James Hetfield
88. Carl Perkins
89. Bonnie Raitt
90. Tom Verlaine
91. Dave Davies
92. Dimebag Darrell
93. Paul Simon
94. Peter Buck
95. Roger McGuinn
96. Bruce Springsteen
97. Steve Jones
98. Alex Lifeson
99. Thurston Moore
100. Lindsey Buckingham
Itulah info mengenai 100 gitaris terbaik sepanjang masa.
Daftar tersebut dikeluarkan oleh majalah Rolling Stone edisi November
tahun 2011 dengan sistem penjurian berupa voting oleh juri-juri terbaik
di bidangnya. Sebenarnya selain-selain nama-nama di atas juga ada
beberapa gitaris besar dan terkenal lain seperti Steve Vai, Joe
Satriani, Kirk Hammet, Paul Gilbert, John Petrucci, Ritchie Sambora atau
Yngwie Malsteem yang justru tidak masuk dalam daftar tersebut.
Sumber : http://cepatlambat.blogspot.co.id/2013/06/daftar-100-gitaris-terbaik-di-dunia-sepanjang-masa.html#ixzz3nDauyN1h
Wednesday 23 September 2015
Pengertian dan SIfat-sifat Mineral
Pengertian Mineral
Mineral adalah suatu zat berbentuk padat yang terbentuk secara alamiah dengan komposisi kimia tertentu yang memiliki atom yang teratur, dan bersifat anorganik. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai dengan silikat yang memiliki susunan sangat kompleks dengan ribuan bentuk mineral yang diketahui.
2. Sifat-sifat Fisik Mineral
Penamaan mineral dapat ditentukan dengan membandungkan sifat fisiknya dengan mineral lain. Sifat-sifat fisiknya meliputi: warna, cerat, kilap, kekerasan bentuk kristal, belahan, pecahan, berat jenis, sifat dalam, diaphanety dan special properties.
A. Warna
Warna adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan mineral oleh mata telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum daripada menunjuk yang spesifik.
Pada umumnya warna mineral ditimbulkan karena penyerapan beberapa jenis panjang gelombang yang membentuk cahaya putih, jadi warna itu timbul sebagai hasil dari cahaya putih yang dikurangi oleh beberapa panjang gelombang yang terserap.
Mineral berwarna gelap adalah mineral yang secara merata dapat menyerap seluruh panjang gelombang pembentuk cahaya putih.
Mineral-mineral yang mempunyai warna-warna tetap dan tertentu disebut Idiochromatic, sedangkan mineral yang mempunyai warna yang dapat berubah-ubah disebut Allochromatic.
Warna
|
Contoh
|
Kuning
|
Belerang (S)
|
Emas
|
Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
|
Hijau
|
Klorit ((MGFe)5Al(AlSiO3O10)(OH)), Malasit (Cu2Co3(OH)2)
|
Biru
|
Azurit (2CuCo3 Cu(OH0)2), Beril (B3Al2 (Si6O18))
|
Merah
|
Jasper, Hematit (Fe2O3)
|
Cokelat
|
Garnet, Limonite (Fe2O3)
|
Abu-abu
|
Gelena (PbS)
|
Hitam
|
Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit
|
Putih
|
Kaolin (Al3O3.2SiO2.2H2O), Gypsu (CaSO4.2H2O)
|
Adapun faktor-faktor yang menimbulkan warna dalam mineral antara lain :
– Komposisi Kimia
Contoh : warna biru dan hijau pada mineral-mineral Copper sekunder.
– Struktur Kristal dan Ikatan Atom
Contoh : Polymorph dari Carbon : Intan tidak berwarna dan transparant sedangkan Graphite berwarna hitam dan opaque.
Polymorph adalah suatu unsur atau senyawa yang dapat membentuk lebih dari satu susunan atom. Tiap-tiap susunan mempunyai sifat-sifat fisik dan struktur kristal yang berbeda. Jadi atom-atom/ion-ion disusun secara berbeda dalam polymorph yang berbeda untuk zat yang sama. (bentuk lain, rumus kimia analog)
– Pengotoran Mineral
B. Kilap
Kilap adalah penampakan atau cahaya yang dipantulkan saat mineral terkena cahaya. Secara garis besar, kilap dibedakan dengan:
- Kilap Logam (Metallic Luster), Mineral-mineral yang dapat menyerap pancaran secara kuat, disebabkan oleh sifat opaque atau hampir opaque walaupun mineral-mineral ini terbentuk sebagai fragmen-fragmen yang tipis. Mineral-mineral ini mempunyai indeks bias sebesar 3 ke atas. Mineral tersebut memiliki kilapan seperti logam. Contoh: Galena, Pirit, Magnetite, Kalkopirit, Granite, Hematite.
- Kilap Non Logam (Non-Metallic Luster), terbagi atas :
- Kilap Intan (Adamantine Luster), kilapannya cemerlang seperti intan.
- Kilap Kaca (Viteorus Luster), misalnya kilapan pada kuarsa dan kalsit.
- Kilap Sutera (Silky Luster), kilapannya menyerupai sutera. Biasanya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat seperti asbes, alkanolit, dan gypsum.
- Kilap Damar (Resinous Luster), kilapannya menyerupai damar seperti pada sphalerite.
- Kilap Mutiara (Pearly Luster), kilapannya seperti lemak atau sabun, misalnya serpentin, opal, nepelin.
- Kilap Tanah (Earthy Luster), kilapannya seperti tanah lempung, misalnya kaolinite, bauxit dan limonite.
C. Cerat/Goresan (Streak)
Cerat merupakan warna asli dari mineral apabila mineral tersebut ditumbuk sampai halus. Cerat ini dapat lebih dipertanggungjawabkan karena stabil dan penting untuk membedakan 2 mineral yang warnanya sama tetapi goresnya berbeda. Cerat ini diperoleh dengan cara menggoreskan mineral pada permukaan keping porselin, tetapi apabila mineral mempunyai kekerasasn lebih dari 6, maka dapat dicari dengan cara menumbuk sampai halus menjadi berupa tepung.
Mineral yang berwarna terang biasanya mempunyai gores berwarna putih.
Contoh : – Quartz = putih / tak berwarna
– Gypsum = putih / tak berwarna
– Calcite = tak berwarna
Mineral bukan logam ( non metalic mineral ) dan berwarna gelap akan memberikan gores yang lebh terang daripada warna mineralnya sendiri.
Contoh : – Leucite = warna abu-abu / gores hitam.
– Dolomite = warna kuning sampai merah jambu / gores putih
Mineral yang mempunyai kilap metallic kadang-kadang mempunyai warna gores yang lebih gelap dari warna mineralnya sendiri.
Contoh : – Pyrite = warna kuning loyang / gores hitam
– Copper = warna merah tembaga / gores hitam
– Hematite = warna abu-abu kehitaman / gores merah
Pada beberapa mineral, warna dan gores sering menunjukkan warna yang sama.
Contoh : – Cinnabar = warna dan gores merah
– Magnetite = warna dan gores hitam
– Azurite = warna dan gores biru
D. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras.
Skala Kekerasan Mohs
Skala Kekerasan
|
Mineral
|
Rumus Kimia
|
1
|
Talc
|
H2Mg3 (SiO3)4
|
2
|
Gypsum
|
CaSO4. 2H2O
|
3
|
Calcite
|
CaCO3
|
4
|
Fluorite
|
CaF2
|
5
|
Apatite
|
CaF2Ca3 (PO4)2
|
6
|
Orthoklase
|
K Al Si3 O8
|
7
|
Quartz
|
SiO2
|
8
|
Topaz
|
Al2SiO3O8
|
9
|
Corundum
|
Al2O3
|
10
|
Diamond
|
C
|
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan dari alat penguji standar :
Alat Penguji
|
Derajat Kekerasan Mohs
|
Kuku manusia
|
2,5
|
Kawat Tembaga
|
3
|
Paku
|
5,5
|
Pecahan Kaca
|
5,5 – 6
|
Pisau Baja
|
5,5 – 6
|
Kikir Baja
|
6,5 – 7
|
Kuarsa
|
7
|
E. Bentuk Kristal
Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh sistem kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut Mineral Kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang khas disebut Amorf (tidak berbentuk kristal) (Danisworo, 1994). Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus : Galena, Pyrite.
a. Bangun kubus : Galena, Pyrite.
b. Bangun pimatik : Piroksen, Ampibole.
c. Bangun decahedron : Garnet
Mineral amorf misalnya : Chert, Flint.
Dan adapun bentuk khas dari mineral lainnya :
- Tetragonal/Balok : Wilfenit, Apophyllite
- Heksagonal : Kalsit, Vanadinit, Kuarsa
- Ortorombik : Topaz, Barit, Staurolit
- Monoklin : Gypsum, Mika
- Triklin : Microcline
Kristal dengan bentuk panjang dijumpai. Karena pertumbuhan kristal sering mengalami gangguan. Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang disesuaikan dengan kondisi sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun di dalam kelompok-kelompok. Kelompok tersebut disebut agregasi mineral dan dapat dibedakan dalam struktur sebagai berikut:
- Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran butirnya dapat dibedakan menjadi kriptokristalin/penerokristalin (mineral dapat dilihat dengan mata biasa). Bila kelompok kristal berukuran butir sebesar gula pasir, disebut mempunyai sakaroidal.
- Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous atau struktur berserat. Selanjutnya struktur kolom dapat dibedakan lagi menjadi: struktur jarring-jaring (retikuler), struktur bintang (stelated) dan radier.
- Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila individu-individu mineral pipih disebut struktur tabuler,contoh mika. Struktur lembaran dibedakan menjadi struktur konsentris, foliasi.
- Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk dengan benda lain. Mineral-mineral ini dapat berdiri sendiri atau berkelompok.
Bentuk kristal mencerminkan struktur dalam sehingga dapat dipergunakan untuk pemerian atau pengidentifikasian mineral (Sapiie, 2006).
F. Belahan
Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui batas elastisitas dan plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah. Belahan mineral akan selalu sejajar dengan bidang permukaan kristal yang rata karena belahan merupakan gambaran dari struktur dalam dari kristal. Belahan tersebut akan menghasilkan kristal menjadi bagian-bagian yang kecil, yang setiap bagian kristal dibatasi oleh bidang yang rata. Berdasarkan dari bagus atau tidaknya permukaan bidang belahannya, belahan dapat dibagi menjadi :
a. Sempurna ( Perfect )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan bidang yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya.
Contoh : – Calcite
– Muscovite
– Galena
– Halite
b. Baik ( Good )
Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah tidak melalui bidang belahannya .
Contoh : – Feldspar
– Hyperstene
– Diopsite
– Rhodonite
c. Jelas ( Distinct )
Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral tersebut sukar membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.
Contoh : – Staurolite
– Scapolite
– Hornblende
– Anglesite
– Feldspar
– Scheelite
d. Tidak Jelas ( Indistinct )
Yaitu apabila arah belahan mineral masih terlihat, tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan pecahan sama besar.
Contoh : – Beryl
– Corundum
– Platina
– Gold
– Magnetite
e. Tidak sempurna ( Imperfect )
Yaitu apabila mineral sudah tidak terlihat arah belahannya, dan mineral akan pecah dengan permukaan yang tidak rata.
Contoh : – Apatite
– Cassiterite
– Native sulphur
Belahan adalah kecenderungan suatu mineral untuk mengalami disintegrasi sepanjang bidang lemahnya. Belahan dapat dibagi menjadi:
- 1 arah: Mika, Muskovit
- 2 arah: Feldspar, Amphibole
- 3 arah: Halit, Kalsit
- 4 arah: Flourit
G. Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan suatu mineral mengalami disintegrasi tidak pada titik lemahnya. Pecahan dapat dibagi menjadi:
- Konkoidal, permukaan halus dan melengkung seperti kenampakan kerang atau pecahan botol. Contoh: Kuarsa
- Splintery, permukaan seperti serat atau abon. Contoh: Asbes, Gypsum dan Augite.
- Even, bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus. Contoh: Muscovite, Galena.
- Uneven, permukaan kasar dan tidak teratur. Contoh: Pirit, Kalkopirit, Hematite.
- Hackly, permukaan kasar, tidak teratur dan runcing. Contoh: Silver, Gold, dan Platinum.
H. Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum untuk menentukan berat jenis adalah dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya X gram. kemudian mineral ditimbang kembali dalam keadaan didalam air, misalnya Y gram. Berat terhitung dalam keadaan didalam air adalah berat mineral dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut. Contoh: Galena (SG: 7,5), perak (SG: 10-12).
Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat suatu mineral di bandingkan dengan berat air pada volume yang sama.
I. Sifat Dalam (Tenacity)
Sifat dalam adalah kemampuan suatu mineral untuk pecah. Tenacity ini dapat dibagi menjadi:
- Brittle, bisa dipotong dan hancur menjadi pecahan runcing. Contoh: Kuarsa
- Malleable, dapat ditempa menjadi lapisan pipih dan tanpa pecah. Contoh: Emas
- Sectile, dapat dipotong dengan pisau menjadi keping-keping tipis. Contoh: Gipsum
- Flexible, dapat dibentuk tapi tidak bisa dikembalikan kembali jika gaya ditiadakan. Contoh: Talc, selenit
- Elastic, dapat dibentuk dan dapat dikembalikan kembali seperti semula. Contoh: Muskovit
J. Diaphanity
Diaphanety adalah kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya. Diaphanety dapat dibagi menjadi:
- Trasparent, benda dapat tampak bila dipandang melalui suatu mineral. Contoh: Kuarsa, Kalsit, Biotit.
- Translucent, cahaya dapat diteruskan oleh mineral, namun benda dibalik mineral tidak tampak jelas. Contoh: Gipsum.
- Opaque, tidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping tertipis. Contoh: Magnetik, Pirit.
K. Special Properties
Special Peoperties
|
Mineral
|
Rasa
| |
Asin
|
Halit
|
Pahit
|
Epsomit
|
Feel
| |
Soapy / Seperti sabun
|
Talk, Bentonit
|
Greasy / Berminyak
|
Grafit
|
Bau
| |
Bawang putih
|
Mineral As
|
Lobak
|
Mineral-mineral Se
|
Belerang
|
S
|
Arang
|
Batubara, Lignit
|
Tanah
|
Kaolin basah
|
Kelistrikan
| |
Bermuatan listrik jika digosok dengan kain
|
Intan, Topaz, Turmalin
|
Bermuatan listrik jika dipanasi
|
Turmalin, Kuarsa
|
Bermuatan listrik jika ditekan
|
Kuarsa
|
Berdaya hantar listrik
|
Cu, Fe
|
Kemagnetan
| |
Bersifat magnetic
|
Magnetit, Pirotit, Ferroplantin
|
Serbuknya tertarik magnet
|
Magnetit, Pirotit
|
Daya Hantar Panas
| |
Konduktor
|
Cu, Fe
|
Isolator
|
Asbes, Mika
|
Keradioaktifan
| |
Mineral bersifat radioaktif
|
Uranitit, Pitchblende
|
Fesforisensi
| |
Dapat bercahaya/bersinar setelah terkena sinar matahari
|
Barium sulfida, Kalsium sulfida
|
Fluorisensi
| |
Dapat bercahaya bila mineral terkena cahaya
|
Fluorit, Barium, Willemite
|
K. Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap daya tarik magnet. Dalam determinasi mineral berdasarkan sifat kemagnetannya dibagi menjadi :
- Ferromagnetik
Mineral dikatakan memiliki sifat ini jika mineral dengan mudah tertarik oleh gaya magnet, seperti mineralMagnetit dan Phyrhotit.
- Diamagnetik
Mineral dikatakan memiliki sifat ini jika tidak tertarik oleh gaya magnet.
- Paramagnetik
Mineral dikatakan memiliki sifat ini karena dapat tertarik oleh gaya magnet tapi tidak sekuat ferromagnetik.
Cara mengetahui sifat kemagnetan mineral dapat dilakukan dengan metode sederhana, yaitu dengan mendekatkan magnet batang ke mineral dengan perlahan-lahan kemudian perhatikan gejala yang diperlihatkan oleh mineral selanjutnya sesuai dengan sifat kemagnetan seperti yang disebutkan diatas.
Subscribe to:
Posts (Atom)